/* Awal TAB VIEW 1*/ div.TabView div.Tabs { overflow: hidden; } div.TabView div.Tabs a { background: #0101DF ; background-repeat: no-repeat; float: left; display: block; width: 20px; /* Lebar Menu Utama Atas */ text-align: center; height: 20px; /* Tinggi Menu Utama Atas */ padding-top: 0px; vertical-align: middle; border: 1px solid #eeeeee; margin-top: 4px; margin-left: 6px; margin-right: 6px; border-bottom: 2px solid #999999; border-bottom-width: 2px; text-decoration: none; font-family: "Times New Roman", Serif; /* Font Menu Utama Atas */ font-weight: 800; color: #fff; /* Warna Font Menu Utama Atas */ } div.TabView div.Tabs a:hover, div.TabView div.Tabs a.Active { background-color: #FFFFFF; /* Warna background Menu Utama Atas */ background: #0101DF; /* Warna Background Mouse Hover */ background-repeat: no-repeat; } div.TabView div.Pages { clear: both; margin-top: 6px; padding: 5px; border: 2px double #999999; /* Warna border Kotak Utama */ overflow: hidden; background-color: #091a9f; /* Warna background Kotak Utama */ } div.TabView div.Pages div.Page { height: 200%; padding: 0px; overflow: hidden; } div.TabView div.Pages div.Page div.Pad { padding: 4px 2px; } /* Akhir TAB VIEW 1*/

Welcome

welcome to my blog

Devi Dance

Senin, 27 Juni 2011

artikel, makalah, skripsi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Obstipasi merupakan masalah yang tidak bias dilewatkan begitu saja,hal ini karena

1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1Tujuan Umum
Secara umum tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Obstipasi pada bayi.
1.2.2 Tujuan khusus
1.2.2.1 Diketahuinya penyebab obstipasi
1.2.2.1 Diketahuinya cara pencegahan dan mengatasi obstipasi

1.3 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan berguna untuk :
1.3.1 Menambah pengetahuan mahasiswa tentang Obstipasi
1.3.2 Sebagai bahan masukan bagi pimpinan BPS agar selalu meperhatikan masalah obstipasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Obstipasi
Necel (Desember 2007) Obstipasi berasal dari bahasa Latin
Ob berarti in the way = perjalanan
Stipare berarti to compress = menekan
Secara istilah obstipasi adalah bentuk konstipasi parah biasanya disebabkan oleh terhalangnya pergerakan feses dalam usus (adanya obstruksi usus). Gejala antara obstipasi dan konstipasi sangat mirip dimana terdapat kesukaran mengeluarkan feses (defekasi). Namun obstipasi dibedakan dari konstipasi berdasarkan penyebabnya. konstipasi disebabkan selain dari obstruksi intestinal sedangkan obstipasi karena adanya obstruksi intestinal. Gejala obstipasi berupa pengeluaran feses yang keras dalam jangka waktu tiap 3-5 hari, kadang disertai adanya perasaan perut penuh akibat adanya feses atau gas dalam perut. Sebab dari obstipasi ada 2 yaitu:
• Obstipasi akibat obstruksi dari intralumen usus meliputi akibat adanya kanker dalam dinding usus
• Obstipasi akibat obstruksi dari ekstralumen usus, biasanya akibat penekanan usus oleh massa intraabdomen misalnya adanya tumor dalam abdomen yang menekan rectum.
2.2 Macam-macam Obstipasi
Obstipasi ada dua macam
 Obstipasi obstruksi total
Memiliki ciri tidak keluarnya feses atau flatus dan pada pemeriksaan colok dubur didapatkan rectum yang kosong, kecuali jika obstruksi terdapat pada rectum.
 Obstipasi obstruksi parsial.
Memiliki ciri pasien tidak dapat buang air besar selama beberapa hari tetapi kemudian dapat mengeluarkan feses disertai gas. Keadaan obstruksi parsial kurang darurat daripada obstruksi total.

Obstipasi didiagnosa melalui cara:
1. Anamnesis
Riwayat penyakit difokuskan pada gagal untuk mengeluarkan baik feses maupun gas. Perlu untuk menentukan apakah termasuk obstruksi total atau partial
Anamnesis ditujukan untuk menggali lebih dalam riwayat penyakit terdahulu yang mungkin dapat menstimulasi terjadinya obstipasi
Dicari juga apakah ada kelainan usus sebelumnya, nyeri pada perut, dan masalah sistemik lain yang penting, sebagai contoh riwayat adanya penurunan berat badan yang kronis dan feses yang bercampur darah kemungkinan akibat obstruksi neoplasma
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan abdomen standar seperti inspeksi, auskultasi, perkusi,dan palpasi untuk melihat apakah ada massa abdomen, nyeri abdomen, dan adanya distensi kolon.
Obstruksi usus pada fase lanjut tidak terdengar bising usus
Pemeriksaan region femoral dan inguinal untuk melihat apakah ada hernia atau tidak. Obstruksi kolon bisa terjadi akibat hernia inguinal kolon sigmoid
Pemeriksaan rectal tussae (colok dubur) untuk mengidentifikasi kelainan rectum yang mungkin menyebabkan obstruksi dan memberikan gambaran tentang isi rectum


3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hb,urine dan lai sebagainya yang di anggap perlu
4. Pencitraan dengan CT scan, USG, X rays dengan atau tanpa bahan kontras. Pencitraan untuk melihat apakah ada dilatasi kolon. Dilatasi kolon tanpa udara menandakan obstruksi total dan dilatasi kolon dengan terdapat udara menandakan partial obstruksi parsial. Pencitraan ini dapat digunakan untuk menentukan letak obstruksi dan penyebab obstruksi.
Laboratorium seperti pemeriksaan elektrolit darah (mengetahui dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit), hematokrit (apakah ada anemia yang dihubungkan dengan perdarahan usus missal akibat neoplasma), hitung leukosit (mengetahui infeksi usus)
Endoskopi untuk melihat bagian dalam kolon dan mennetukan sebab obstipasi

2.3 Penanganan obstipasi
1. Perawatan medis
Meliputi resusitasi untuk mengoreksi cairan dan elektrolit tubuh, nasograstis decompression pada obstruksi parah untuk mencegah muntah dan aspirasi, dan pengobatan lain untuk mencegah semakin parahnya sakit
2. Operasi
Untuk mengatasi obstruksi sesuai dengan penyebab obstruksi, dan untuk mencegah perforasi usus akibat tekanan tinggi. Obstipasi obstruksi total bersifat sangat urgent untuk dilakukan tindakan segera dimana jika terlambat dilakukan dapat mengakiabtkan perforasi usus karena peningkatan tekanan feses yang besar.
3. Diet
Pada obstruksi total dianjuran tidak makan apa-apa, pada obstruksi parsial dapa diberikan makanan cair dan obat-obatan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Obstipasi merupakan penyakit yang disebabkan oleh terhalangnya pergerakan feses dalam usus. Obstipasi berbeda dengan konstipasi walaupun keduanya agak mirip. Obstipasi terbagi dua yaitu obstipasi total dan obstipasi parsial. Lakukan diagnosis dengan tepat dengan terlebih dahulu menanyakan riwayat penyakit yang lalu. Terapi penyembuhan dengan perawatan medis yang tepat,bila hal tersebut masih belum maksimal maka lakukan operasi dan diet.
3.2 Saran
• Selama proses persalinan sebaiknya seorang Ibu didampingi oleh suami atau seseorang yang dipercayainya.
• Sebaiknya RS yang tidak mengizinkan pendamping berada selama proses pertsalinan membuat kebijakan tentang hal ini.
• Mengingat besarnya manfaat seorang pendamping selama proses persalinan sebaiknya sebelum persalinan Ibu sudah memutuskan siapa yang akan mendampinginya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar